Suplemen Zinc pada Anak Diare, Apa Pentingnya?

Diare dan gangguan cerna rentan dialami oleh anak-anak, termasuk di usia bayi atau balita. Salah satu nutrisi yang dapat diberikan untuk proses penyembuhan yakni suplemen zinc.

Meski begitu, perlu dipahami terlebih dahulu mengenai tata cara pemberian dan dosisnya supaya efektif dan aman.

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi kotoran lebih encer dari biasanya.

Selama diare, tubuh anak akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Usus juga kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit.

Anak-anak yang usianya lebih muda rentan dehidrasi dibandingkan anak yang tua. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam penanganan diare pada anak.

Suplemen zinc untuk anak diare

Zinc memiliki peran untuk membantu proses sintesis protein. Selain itu, zinc juga meningkatkan kekebalan tubuh, menjaga keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh, serta mempertahankan metabolisme tubuh.

Salah satu cara pemberian zinc yakni melalui suplemen. Supaya lebih aman, dianjurkan untuk konsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Tablet suplemen zinc dapat dilarutkan dengan air putih matang atau bahkan ASI, kemudian diminumkan langsung kepada anak.

Rekomendasi dosis suplementasi zinc dari UNICEF dan WHO pada anak saat diare usia balita yaitu 20 mg selama 10–14 hari. Sementara anak usia di bawah enam bulan cukup diberikan 10 mg (½ tablet) per hari.

Sumber alami zinc lainnya

Selain dari suplemen, zinc juga bisa didapat secara alami dari berbagai bahan makanan lain. Misalnya saat Si Kecil sudah fase MPASI, berikan berbagai menu variatif dari bahan makanan tinggi zinc.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), beberapa contoh sumber alami zinc yakni: keju, yoghurt, kacang-kacangan, telur, daging ayam, daging sapi, dan ikan.

Oralit juga penting untuk anak diare

Untuk pengobatan pertama anak diare, pemberian oralit juga penting selain zinc. Oralit terbuat dari campuran garam elektrolit, gula, dan air.

Garam elektrolit yang terkandung di dalamnya berfungsi sebagai penyeimbang elektrolit yang ada di dalam tubuh. Campurkan bubuk oralit dengan 200 ml air matang. Ada pula beberapa produk oralit siap saji yang dijual dalam kemasan botol dan bisa langsung diminum.

Tetapi jika tidak sempat membeli dan ingin membuat sendiri di rumah, berikut bahan dan cara pembuatannya:

Bahan yang diperlukan:

  • Air 200 mililiter (ml)
  • Garam 1/4 sendok makan (sdm)
  • Gula 1 sdm
  • Gelas dan sendok pengaduk

Cara membuat oralit:

Masukkan gula dan garam ke air di dalam gelas, aduk rata. Gunakan air matang hangat supaya gula dan garam bisa lebih cepat larut. Setelah itu, cairan oralit siap diberikan pada anak.

Dosis oralit untuk anak pada 4 jam pertama yaitu:

  • 30 hingga 90 ml setiap jam untuk bayi usia di bawah 6 bulan
  • 90 hingga 125 ml setiap jam untuk bayi usia 6 bulan hingga 2 tahun
  • Minimal 125-250 ml setiap jam untuk anak usia di atas 2 tahun

Untuk anak usia 5-12 tahun, pemberian dosis oralit bisa ditingkatkan ke 6 gelas pada 3 jam pertama, dan 1,5 gelas setelah diare. Sedangkan untuk anak-anak usia 12 tahun ke atas, bisa diberikan 12 gelas pada 3 jam pertama, selanjutnya 2 gelas setiap diare.

Pemberian oralit pada bayi berusia kurang dari 1 tahun harus benar-benar diperhatikan, ya. Tetap akan jauh lebih baik jika Si Kecil segera mendapatkan penanganan dokter jika mengalami diare dan perhatikan tanda-tanda dehidrasi.

Jangan lupa tetap berikan ASI sesering mungkin supaya bayi tidak kekurangan asupan cairan. Demikian ulasan tentang zinc untuk bayi dan anak saat diare.

Apotek Pharmaplus

📍Alam Sutera (08119953031)
📍Bintaro (08118747878)
📍BSD (08118849856)
📍Panglima Polim (08118887874)
📍Tebet (08118849600)
📍Tebet Raya (08119188781)
📍Kemang (08118115779)
📍Samarinda (08118430079)

Keyword pencarian:
oralit, anak diare, obat, label obat, apoteker, aturan pakai obat