Sesuai dengan namanya, obat cacing digunakan untuk mengatasi infeksi cacing baik pada usus maupun organ tubuh lain. Obat yang disebut juga sebagai antihelmintik tersedia dalam bentuk tablet, tablet kunyah, tablet isap, serbuk, serta sirup.
Cara kerja obat cacing yakni dengan melumpuhkan saraf dan otot cacing, menghambat penyerapan nutrisi pada tubuh cacing, atau mencegah reproduksi cacing dewasa.
Dengan demikian, cacing tidak dapat tumbuh dan berkembang biak, kemudian mati dan terbawa keluar bersama tinja.
Pada anak-anak, infeksi cacing paling banyak terjadi pada anak usia sekolah, yakni usia 5-14 tahun. Penyakit kecacingan dapat ditularkan melalui berbagai cara, di antaranya melalui makanan atau minuman yang tercemar telur cacing atau melalui tanah yang disebut juga soil transmited helminthiasis.
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia, gejala infeksi cacing bisa ringan hingga berat. Pada infeksi cacing ringan, gejala tidak tampak khas. Gejala umum yang harus dikenali adalah lesu, tidak bersemangat, sering mengantuk, pucat dan kurang gizi.
Infeksi cacing berpengaruh terhadap pencernaan, sehingga berakibat hilangnya protein, karbohidrat, lemak, dan vitamin dalam jumlah besar. Selain itu dapat menimbulkan anemia, diare dan gangguan respons imun.
Kapan anak balita perlu minum obat cacing?
Balita usia 2 tahun dapat mulai diberikan obat cacing, bersamaan dengan menjaga kebersihan lingkungan. Prinsip pemberian obat cacing pada anak adalah bila hasil pemeriksaan tinja ditemukan telur cacing atau cacing, dan memiliki gejala anemia, gangguan nutrisi dan lekas letih, dan lesu.
Ya, pemberian obat cacing dapat dimulai sejak anak usia 2 tahun. Ini karena pada anak usia 2 tahun sudah terjadi adanya kontak dengan tanah yang merupakan sumber penularan infeksi cacing.
Pemberian obat cacing dapat diulang setiap 6 bulan sekali. Tetapi untuk daerah non-endemis, pemberian obat cacing harus diberikan sesuai indikasi dan sesuai pemeriksaan dokter.
Rekomendasi obat cacing
Untuk mengatasi cacingan pada Si Kecil, berikut beberapa rekomendasinya:
1. Konvermex
Obat cacing Konvermex termasuk aman untuk anak-anak. Obat ini mengandung bahan aktif pirantel pamoat yang dapat bekerja dengan melumpuhkan serta menghancurkan cacing, lalu mengeluarkannya dari dalam tubuh.
2. Vermox
Vermox mengandung mebendazole yang dapat mengatasi infeksi di dalam pencernaan yang disebabkan oleh cacing, termasuk cacing kremi, cacing gelang, cacing pita, cacing tambang, dan cacing cambuk.
Obat cacing Vermox bekerja dengan cara mencegah cacing menyerap gula yang merupakan sumber makanan yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup. Dalam beberapa hari, Vermox dapat melumpuhkan dan membunuh cacing penyebab infeksi.
3. Combantrin
Combantrin merupakan salah satu obat cacing yang banyak digunakan untuk mengatasi keluhan infeksi cacingan. Obat ini dapat dikonsumsi dari berbagai usia, termasuk anak-anak.
4. Upixon
Obat cacing Upixon aman digunakan untuk anak, termasuk mulai usia 2 tahun ke atas. Obat ini hadir dengan bentuk larutan dengan rasa tutty fruitty yang mudah disukai oleh anak-anak.
5. Vermoran
Vermoran memiliki kandungan mebendazole aktif yang tersedia dalam bentuk tablet, yang bekerja memberantas infeksi yang disebabkan oleh cacing. Vermoran bekerja dengan cara membunuh cacing yang ada dalam sistem pencernaan dan cacing keluar dalam keadaan hancur.
Itulah serba-serbi obat cacing untuk anak dan daftar rekomendasinya untuk Si Kecil. Apapun obat cacing yang kamu pilih, pastikan untuk berbelanja hanya di Apotek Pharmaplus!
Dijamin setiap obat 100% asli dan berkualitas dan pilihan obat terlengkap. Segera hubungi nomor WhatsApp cabang Apotek Pharmaplus berikut ini agar belanja obat makin mudah dan praktis:
📍Alam Sutera (08119953031)
📍Bintaro (08118747878)
📍BSD (08118849856)
📍Depok (08119717418)
📍Panglima Polim (08118887874)
📍Tebet (08118849600)
📍Tebet Raya (08119188781)
📍Kemang (08118115779)
📍Samarinda (08118430079)