Resistensi Antibiotik: Penyebab, Gejala dan Bahayanya

Penting untuk selalu mematuhi aturan minum obat dari dokter, terutama pada obat jenis antibiotik. Jika tidak, kamu berisiko mengalami resistensi antibiotik alias kebal obat. Seperti apa gejala dan bahayanya?

Dikutip dari laman Kemenkes RI, resistensi antibiotik adalah kondisi di mana bakteri jadi kebal terhadap kandungan obat dan mampu bertahan hidup dari efek serangan antibiotik.

Antibiotik sendiri merupakan jenis obat untuk melawan infeksi atau penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Saat sudah terjadi resistensi antibiotik, penyakit yang dahulu pernah mudah ditangani menjadi penyakit yang kini lebih berbahaya karena bakteri sudah resisten.

Bakteri bisa saja mengubah dirinya sehingga efektivitas obat, bahan kimia, atau bahan lain yang dirancang untuk membunuh bakteri pun berkurang.

Akibatnya, meski kamu sudah minum obat tapi bakteri tetap bertahan hidup, kebal terhadap pengobatan dan berkembang biak, serta menimbulkan lebih banyak masalah.

Penyebab resistensi antibiotik

Resistensi antibiotik secara umum dapat sterjadi melalui perubahan atau mutasi genetik.

Beberapa jenis bakteri menetralisasi antibiotik dan membuatnya menjadi tidak berbahaya. Ada juga bakteri lain yang ‘belajar’ untuk mengeluarkan kandungan antibiotik dari tubuhnya sebelum memberikan efek merugikan.

Penyebab utamanya adalah konsumsi antibiotik sembarangan dan tidak sesuai dengan anjuran dokter, termasuk jika diminum berlebihan.

Contohnya adalah pemakaian antibiotik untuk penyakit yang kebanyakan disebabkan oleh virus, seperti pilek.

Setiap kali seseorang mengonsumsi antibiotik, obat tersebut akan membunuh bakteri yang sensitif terhadap antibiotik. Namun, bakteri yang resisten antibiotik tidak akan mati dan bebas berkembang biak.

Faktor risiko

Beberapa faktor risiko yang bisa jadi penyebab resistensi antibiotik meningkat antara lain:

  • Tidak mengonsumsi antibiotik sesuai anjuran
  • Memiliki daya tahan tubuh rendah
  • Sedang dalam melakukan pengobatan menggunakan imunosupresan, seperti pada kondisi lupus atau penyakit autoimun lainnya
  • Penggunaan antibiotik berlebihan
  • Kurang menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Gejala resistensi antibiotik

Infeksi dari bakteri bisa menyerang semua sistem tubuh. Secara umum gejala resistensi antibiotik yang dialami adalah tidak berkurangnya gejala yang dialami dan proses penyembuhan yang lebih lama.

Namun perlu diketahui bahwa tidak cukup menilai seseorang mengalami resistensi antibiotik hanya dari ciri-ciri fisik saja. Terkadang diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

Pengobatan resistensi antibiotik

Resistensi antibiotik tidak dapat disembuhkan. Oleh sebab itu, tidak ada obat-obatan khusus yang dapat diberikan untuk penanganan resistensi antibiotik.

Jika kamu terkena penyakit yang bakterinya sudah resisten terhadap antibiotik tertentu, dokter akan untuk memberikan antibiotik lain untuk membunuh bakteri penyebab penyakit.

Adapun beberapa langkah yang dapat dilakukan sebagai cara mencegah resistensi antibiotik, antara lain:

  • Selalu mengonsumsi antibiotik sesuai dengan anjuran dokter
  • Hindari menggunakan obat antibiotik orang lain atau membagi obat antibiotik kepada orang lain meski memiliki gejala yang sama tanpa berkonsultasi kepada dokter
  • Jangan memaksa dokter atau apoteker untuk memberikan antibiotik saat sakit tanpa resep
  • Saat sedang harus mengonsumsi antibiotik secara rutin, jangan lupa pasang alarm jika perlu agar tidak terlewat

Minum antibiotik secara tepat, agar tubuh tetap sehat!

Ingat, konsumsi antibiotik hanya boleh dilakukan atas anjuran dokter dan kamu perlu meminumnya sesuai aturan. Habiskan selalu antibiotik sesuai resep meski keluhan gejalamu sudah membaik agar tak terjadi resistensi antibiotik.

Apotek Pharmaplus menyediakan berbagai produk obat herbal, yang pastinya lengkap, asli, dan resmi terdaftar di BPOM. Konsultasikan dengan apoteker terbaik kami untuk kebutuhan layanan obat dan suplemenmu.

Segera hubungi nomor WhatsApp cabang Apotek Pharmaplus berikut ini agar belanja obat makin mudah dan praktis:

📍Alam Sutera (08119953031)
📍Bintaro (08118747878)
📍BSD (08118849856)
📍Depok (08119717418)
📍Panglima Polim (08118887874)
📍Tebet (08118849600)
📍Tebet Raya (08119188781)
📍Kemang (08118115779)
📍Samarinda (08118430079)

Keyword pencarian:
obat, minum obat, jadwal obat, antibiotik, resistensi antibiotik, apoteker, aturan pakai obat, suplemen