Jenis-jenis Sediaan Obat Bentuk Larutan yang Umum Digunakan

Sediaan obat bentuk larutan yang paling banyak dikenal misalnya seperti obat sirup. Tapi sebenarnya ada banyak jenis-jenis obat larutan yang tersedia dan dapat dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Obat dalam bentuk sediaan larutan umumnya terdiri dari campuran obat dan bahan pembawa yang dilarutkan atau disuspensikan dalam pelarut yang sesuai.

Sediaan obat ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti larutan oral, larutan topikal, dan lainnya.

Berbagai jenis sediaan obat bentuk larutan

Molekul-molekul yang terkandung di dalam larutan terdispersi secara merata. Karena itu, bentuk sediaan obat larutan umumnya memiliki keseragaman dosis dan memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi saat diencerkan atau dicampur.

Berdasarkan cara penggunaan dan sistem pelarutnya, sediaan obat berbentuk larutan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasannya:

1. Larutan oral

Larutan oral adalah sediaan obat berbentuk cair yang dapat diberikan secara oral atau dikonsumsi melalui mulut.

Obat bentuk larutan ini biasanya mengandung satu atau lebih zat dengan ataupun tanpa bahan pemanis, aroma, maupun pewarna yang larut dalam air.

Jenis sediaan obat oral terbagi kembali menjadi beberapa kelompok, yaitu:

  • Sirup: Jenis obat berbentuk larutan yang mengandung satu atau lebih komponen gula, terutama sukrosa.
  • Eliksir: Sediaan obat berbentuk cair, berwarna bening, beraroma manis, dan mengandung etanol sebagai pelarut pendukungnya. Jenis obat ini biasanya mengandung lebih sedikit gula dan lebih encer dibandingkan obat sirup.
  • Obat tetes (drops): Sediaan obat berbentuk larutan dengan kandungan senyawa aktif yang kuat. Obat ini biasanya diberikan dalam volume kecil menggunakan alat khusus, seperti pipet.

2. Larutan topikal

Jenis sediaan obat bentuk larutan selanjutnya adalah larutan topikal, yang digunakan di permukaan kulit. Beberapa jenis larutan topikal yang umum digunakan di antaranya:

  • Losion: Digunakan untuk pemakaian di luar, tepatnya di permukaan kulit.
  • Liniment: Berbeda dengan losion, bahan pelarut liniment berbasis minyak (oil-based), biasanyadigunakan seraya memijat bagian tubuh.
  • Larutan oral topikal: Larutan yang digunakan pada lapisan mukosa mulut. Contoh larutan oral topikal adalah lidokain, yang digunakan dengan cara dikumur.

3. Larutan otik

Larutan otik adalah jenis sediaan obat bentuk larutan yang mengandung air, gliserin, atau pelarut lain, serta bahan pendispersi untuk digunakan pada telinga. Biasanya digunakan untuk melunakkan kotoran telinga, meredakan nyeri telinga, dan menangani infeksi telinga.

4. Larutan optalmik

Larutan optalmik adalah larutan steril atau tersuspensi yang digunakan dengan cara diteteskan ke dalam mata menggunakan pipet.

5. Larutan injeksi

Sesuai namanya, larutan injeksi adalah jenis sediaan obat bentuk larutan yang diberikan melalui jarum suntik. Tidak boleh sembarangan, larutan injeksi harus memenuhi uji sterilitas obat.

Jenis obat ini bisa disuntikkan melalui beberapa rute, beberapa diantaranya yang paling umum digunakan adalah intravena (IV), intramuskular (IM), dan subkutan (SC), yang pemberiannya hanya dapat dilakukan oleh dokter atau tenaga medis profesional lainnya.

Jangan sepelekan pentingnya konsultasi dengan apoteker

Demikian penjelasan mengenai berbagai jenis sediaan obat bentuk larutan serta cara tepat untuk menggunakannya.

Perlu dipahami bahwa obat-obatan harus digunakan sesuai dengan anjuran dokter untuk menghindari risiko terjadinya berbagai efek samping yang bisa mengganggu kesehatan.

Selain itu, pemakaian obat-obatan juga hanya bisa dilakukan apabila diagnosis pasien sudah dikonfirmasi. Jika masih bingung terkait penggunaan obat larutan, jangan ragu untuk konsultasi dengan apoteker Apotek Pharmaplus.

📍Alam Sutera (08119953031)
📍Bintaro (08118747878)
📍BSD (08118849856)
📍Panglima Polim (08118887874)
📍Tebet (08118849600)
📍Tebet Raya (08119188781)
📍Kemang (08118115779)
📍Samarinda (08118430079)

Keyword pencarian:
obat, obat larutan, obat sirup, obat tetes, suplemen, vitamin, label obat, apoteker, aturan pakai obat