Seseorang yang mengalami ‘kurang darah’ umumnya tidak memiliki asupan zat besi yang cukup untuk tubuhnya. Padahal zat besi fungsinya sangat penting, yakni membantu tubuh membuat hemoglobin. Salah satu cara mengobati kurang darah atau anemia adalah dengan suplemen zat besi oral.
Suplemen ini baik yang berbentuk kapsul, obat tetes, maupun tablet. Tujuan suplementasi zat besi adalah untuk mengobati gejala anemia dengan cara meningkatkan kadar zat besi dan hemoglobin dalam tubuh.
Suplemen zat besi untuk anemia
Suplemen zat besi paling sering digunakan untuk jenis anemia tertentu. Secara umum suplemen paling sering diresepkan untuk mengobati anemia yang disebabkan oleh:
- Kehamilan
- Periode menstruasi yang berat
- Penyakit ginjal
- Kemoterapi
Mereka yang berisiko kekurangan zat besi termasuk bayi prematur, anak-anak, gadis remaja yang baru menstruasi, dan wanita hamil. Orang dengan kondisi kesehatan tertentu termasuk gagal jantung kronis, penyakit Crohn, penyakit celiac, dan kolitis ulserativa juga bisa mendapatkannya.
Untuk wanita hamil atau sedang dalam masa usia subur, suplemen zat besi umumnya direkomendasikan guna mencegah anemia.
Berapa banyak zat besi perlu dikonsumsi?
Berikut ini zat besi yang perlu dikonsumsi setiap hari dari suplemen atau dari makanan berdasarkan usia dan jenis kelamin:
Anak-Anak
- 7–12 bulan: 11 mg/hari
- 1–3 tahun: 7 mg/hari
- 4–8 tahun: 10 mg/hari
- 9–13 tahun 8 mg/hari
Wanita
- 14–18 tahun: 15 mg/hari
- 19–50 tahun: 18 mg/hari
- Di atas 51 tahun: 8 mg/hari
- Wanita hamil: 27 mg/hari
- Ibu menyusui: Di bawah 19 tahun 10 mg/hari, sementara itu usia 19 tahun ke atas 9 mg/hari
Pria
- 14–18 tahun: 11 mg/hari
- 19 tahun ke atas: 8 mg/hari
Mereka dengan pola hidup vegetarian dan vegan mungkin perlu mengonsumsi zat besi yang lebih tinggi karena sayuran tidak memiliki zat besi setinggi yang ada pada daging.
American Academy of Pediatrics menyarankan bahwa mulai usia 4 bulan bayi cukup bulan yang disusui harus dilengkapi dengan 1 mg/kg zat besi per hari.
Ini dapat dilanjutkan sampai makanan pendamping yang mengandung zat besi, mulai dapat dikonsumsi oleh bayi.
Sumber makanan alami zat besi
Sumber makanan alami yang mengandung tinggi zat besi antara lain:
- Daging, ikan, dan unggas
- Sayuran, seperti bayam, kangkung, dan brokoli
- Buah
- Kacang-kacangan
Zat besi juga ditambahkan ke banyak makanan yang diperkaya, seperti sereal dan roti.
Perlu diketahui bahwa zat besi dari sumber hewani diserap lebih baik oleh tubuh. Akan tetapi, kamu dapat membantu tubuh menyerap zat besi nabati dengan mengonsumsi buah atau sayuran yang tinggi vitamin C seperti kiwi dan jeruk.
Risiko konsumsi zat besi berlebihan
Meski memiliki manfaat, ada beberapa risiko yang bisa kamu alami saat mengonsumsi suplemen zat besi berlebihan dan secara tidak tepat. Termasuk konsumsi jangka panjang tanpa anjuran dokter.
Wanita yang berencana untuk hamil juga harus memeriksakan diri ke dokter sebelum mereka memulai suplemen zat besi setiap hari.
Dari segi interaksi obat, zat besi dapat berinteraksi dengan berbagai obat dan suplemen. Pastikan kamu memberi informasi terkait semua resep dan obat bebas yang sedang dikonsumsi saat berkonsultasi.
Pilih suplemen sesuai kebutuhan hanya di Apotek Pharmaplus
Perlu diingat bahwa setiap jenis atau merek suplemen mengandung nutrisi yang berbeda. Pemberian suplemen yang tepat pun bisa membantu mengoptimalkan kesehatan Si Kecil.
Jika masih bingung memilih suplemen vitamin anak yang tepat, jangan ragu untuk #TanyaApotekerAja.
Apotek Pharmaplus menyediakan berbagai produk obat yang pastinya lengkap, asli, dan resmi terdaftar di BPOM. Konsultasikan dengan apoteker terbaik kami untuk kebutuhan layanan obat dan suplemenmu.
Segera hubungi nomor WhatsApp cabang Apotek Pharmaplus berikut ini agar belanja obat makin mudah dan praktis:
📍Alam Sutera (08119953031)
📍Bintaro (08118747878)
📍BSD (08118849856)
📍Panglima Polim (08118887874)
📍Tebet (08118849600)
📍Tebet Raya (08119188781)
📍Kemang (08118115779)
📍Samarinda (08118430079)
Keyword pencarian:
zat besi, suplemen zat besi, dosis obat, vitamin, suplemen, label obat, apoteker, aturan pakai obat